SYIAH MEMANG SUDAH PERNAH DITEGASKAN SEBAGAI BUKAN AJARAN ISLAM DI INDONESIA

Tepatnya tahun 1983 di era Orde Baru di bawah pemerintahan presiden kedua kita, HM. Soeharto. Pemerintah saat itu melalui Departemen Agama/Depag (sekarang Kementerian Agama) mengeluarkan surat edaran yang menerangkan pokok-pokok ajaran Syiah. Melalui surat edaran tersebut, pemerintah menegaskan kalau Syiah bukanlah agama Islam (Ahlussunnah).

Pada masa pemerintahan beliau, Syiah tidak berani menampakkan ajarannya sebagaimana sekarang. Hal ini dikarenakan pemerintah di bawah kepemimpinan beliau melakukan kontrol yang sangat ketat terhadap setiap ajaran yang akan bisa mengganggu stabilitas NKRI. Ditambah lagi pasca pecahnya Revolusi Syiah Iran di tahun 1979 memaksa pemerintah untuk melakukan upaya khusus untuk penanggulangan Syiah. Oleh karena itu keluarlah surat edaran Depag tertanggal 05 Desember 1983.
Hal ini pernah diungkapkan oleh mantan menteri agama Suryadharma Ali. Beliau mengatakan,
“Kemarin-kemarin saya membuka dokumen, ternyata Majelis Ulama Indonesia dan Kemenag (dulu Depag) menyatakan Syiah bukan Islam, tapi saya lupa tahun berapa,” kata Menag usai rapat di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Di zaman orde baru itu, dakwah Syiah berkutat di sekitar area pendekatan (taqrib) kepada ajaran Islam. Mereka cenderung fokus menyebarkan fikih-fikih Syiah yang masih asing di kalangan masyarakat Indonesia.

Lengsernya Presiden Soeharto pada 1998 sebagai tanda era baru membawa dampak besar bagi perkembangan Syiah di Indonesia. Gerakan Syiah bagai air bah yang tak terbendung lagi karena tidak ada lagi kontrol ketat yang mengekang mereka. Mereka bebas menebarkan ideologi sesat mereka, membuat berbagai konspirasi, menyulut berbagai konflik horizontal antar ahlussunnah, membangkitkan semangat hizbiyyah, menebar fitnah wahabi untuk menjauhkan manusia kepada hakekat dakwah Islam dan beragam makar lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

Syiah menggunakan berbagai media untuk memuluskan dakwah ajaran sesatnya. Media televisi, radio dan berbagai media online. Bahkan Syiah juga membuat duplikasi situs-situs media Islam online yang sudah dikenal luas. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan kata "news" di belakang nama media online yang dia duplikasi. Sungguh ini merupakan usaha yang licik.

Sejatinya, perangkat untuk mengkonter kesesatan Syiah sudah disediakan oleh pemerintah Indonesia di masa lalu. Ya, surat edaran resmi yang dikeluarkan oleh Depag tahun 1983 di era Orde Baru adalah warisan yang berharga. Yang dibutuhkan hanyalah konsistensi (istiqomah) dari pemerintahan setelahnya. Namun sayangnya, justru konsistensi itulah yang hilang entah ke mana. Justru yang nampak sekarang adalah rezim sekarang telah menjalin hubungan mesra dengan Syiah.

Saya pribadi merindukan sosok pemimpin tegas, berwibawa namun ramah seperti sosok Presiden "The Smiling General" HM. Soeharto. Terima kasih kepadamu bapak presidenku, atas kenangan manis masa kecilku, atas jaminan keamanan, kenyamanan, dan berbagai kebaikan sejak lahirku hingga engkau lengser dari jabatanmu. Saya mendoakan agar Allah membalasi semua kebaikanmu dan mengampuni kesalahanmu.

Posting Komentar untuk "SYIAH MEMANG SUDAH PERNAH DITEGASKAN SEBAGAI BUKAN AJARAN ISLAM DI INDONESIA"