Bangun Solidaritas untuk Mendukung Kebebasan Abu Fahd Negara Tauhid
Bekasi (Rynoedin;s Blog) - Berita diamankannya Abu Fahd Negara Tauhid menjadi kabar yang menghebohkan dunia maya, karena beliau memang dikenal sosok aktif kreatif yang berani untuk mengungkap kebatilan beberapa ritual keagamaan Islam dan kelompok-kelompok Islam yang menyimpang dalam peribadatan. Saya lebih mengenal beliau di Jejaring sosial Facebook, walaupun kita juga tau beliau mengelola blog yaitu Gizan Herbal (http://gizanherbal.wordpress.com/).
Awal dari kabar tersebut diberitahukan oleh Ummu Fahd melalui akun Facebook Abu Fahd Negara Tauhid berikut status yang ditulis oleh Ummu Fahd :
Sebagian orang menyayangkan kejadian yang nyaris anarkis tersebut, atas kejadian ini banyak dukungan dari beberapa aktifis dan advocad (Pengacara) Islam, beberapa ikhwan fb juga melakukan aksi untuk mendukung dibebaskannya Abu Fahd Negara Tauhid, salah satunya adalah grup Fb "1.000.000 Ahli Tauhid Mendukung Kebebasan Abu Fahd Negara Tauhid. " Grup fb yang dibuat khusus untuk mendukukng Abu Fahd Negara Tauhid, yang berisi tentang kabar-kabar terbaru perkembangan hukum tentang beliau. (Ryn)
*Mohon Koreksiannya bila ada informasi yang salah
Awal dari kabar tersebut diberitahukan oleh Ummu Fahd melalui akun Facebook Abu Fahd Negara Tauhid berikut status yang ditulis oleh Ummu Fahd :
"bismillaahirrohmaan nirrohiimSaya belum mendapatkan kronologi yang lengkap tentang kejadian diamankannya Abu Fahd Negara Tauhid, namun saya membaca dari beberapa status fb, bahwa beliau dikepung oleh sekitar 200 orang karena ketidaksukaan atas dipostingkannya video Habib Curhat di Kuburan (http://www.youtube.com/watch?v=WOVkrT-jovk).
assalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh
salam ukhuwah wahai saudara saudariku,
sebelumnya saya ummu fahd atas nama abu fahd negara tauhid memohon maaf jika sekiranya saat ini ada pihak yang merasa tercemar dengan status yang telah diupload oleh suami saya.
saat ini suami saya tengah diamankan dipolres depok sejak tadi malam,terkait dengan kasus video habib curh
at di kuburan beberapa waktu lalu.kami sangat menyayangkan jika sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan apalagi sampai pada tingkat anarkis.jika sekiranya masih ada kesempatan bagi kami untuk menempuh jalan damai maka insya Allah akan kani usahakan demi menghindari hal-hal yang mungkin dapat mengundang lebih luas lagi konflik antar kelompok.
saudara-saudariku,tiada maksud lain dari kami selain menyampaikan yang hak,namun karna kebodohan kami yang masih minim dalam berdakwah sehingga kami tidak menyangka akan berakibat luas.maka dari itu saya dengan bersungguh-sungguh memohon maaf terutama kepada habib alwi assegaf untuk memaafkan kekhilafan-kekhilafan suami saya dalam menyampaikan kebenaran,karna sesungguhnya kebenaran adalah milik Allah dan kesalahan datangnya dari kami yang bodoh.
Dan untuk saudara-saudariku yang sedang membaca ataw sudah membaca status ini kiranya dapat membantu saya untuk terselesaikannya kasus ini.mohon dukungan dan do'a dari rekan-rekan semua baik moril dan materiil.jika suatu saat nanti kami membutuhkan bantuan yang sangat diharapkan.untuk saat ini kami masih mengusahakan jalan damai dengan pihak yang terkait.
sekali lagi untuk rekan-rekan semua mohon do'a dan dukungannya,apapun itu akan sangat berharga bagi kami,
Jazakillaahu khoyr" (https://www.facebook.com/negara.tauhid)
Sebagian orang menyayangkan kejadian yang nyaris anarkis tersebut, atas kejadian ini banyak dukungan dari beberapa aktifis dan advocad (Pengacara) Islam, beberapa ikhwan fb juga melakukan aksi untuk mendukung dibebaskannya Abu Fahd Negara Tauhid, salah satunya adalah grup Fb "1.000.000 Ahli Tauhid Mendukung Kebebasan Abu Fahd Negara Tauhid. " Grup fb yang dibuat khusus untuk mendukukng Abu Fahd Negara Tauhid, yang berisi tentang kabar-kabar terbaru perkembangan hukum tentang beliau. (Ryn)
*Mohon Koreksiannya bila ada informasi yang salah
10 komentar untuk "Bangun Solidaritas untuk Mendukung Kebebasan Abu Fahd Negara Tauhid"
Terima Kasih
kami di ajar untuk tidak mengkafirkan seorang muslim, kami hanya bilang "kasihan mereka orang yang terkena fitnah" anda mau berdalil yang sama seperti kelompok anda dengan وَمَا يَسْتَوِي الْأَحْيَاء وَلَا الْأَمْوَاتُ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَاء وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ
dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang ma ti. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar ( QS.Faathir : 22 )
dan saya bahas ayat ini, dan semua teman2 anda tidak bisa menjawabnya... saya ulangi perkataan saya pada kelompok salafy - " sekarang saya mau tanya dengan anda mengenai ayat ini…. adakah di jelaskan mutlak bahwa orang yang sudah di kubur itu tidak bisa mendengar dan menjawab orang yang masih hidup di alam dunia….??? yang di terangkan adalah – Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar ” bagaimana kalau seorang hamba memohon pada Alloh untuk di perdengarkan manusia yang sudah ratusan tahun dikubur??? dan Alloh memperkenankannya???video ini menayangkan sesudah al habib alwi berdoa memohon pada Alloh S.W.T, mengenai di ijabah atau tidaknya doa beliau itu ada dalam kuasa Alloh S.W.T, namun sangka baik pada Alloh S.W.T harus di utamakan. apakah kamu tahu siapa mereka itu??? jangan main klaim syirik pada ummat yang belum faham seperti kamu belum paham, tanyakan dulu ilmu yang bersangkutan, kalau kamu yaqin dengan ilmumu benar dan hendak meluruskan ummat, jangan main asal bicara…. dan akhirnya menjadi pemecah belah bangsa…. adakah kamu tahu pengarang tawasul ‘ibadalloh rijallalloh” yaitu sulthon hasanudin banten, saat menghadapi peperangan melawan belanda??? siapakah ibadalloh dan rijalalloh yang dimaksud??? apakah kamu tahu??? lalu mengapa di sholatmu ada bacaan assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullohi wa barokatuh…. sedangkan menurutmu Nabi S.A.W telah mati, mengapa di ucapkan salam seperti orang hidup???
ada salah satu contoh Rasulullah saw bersabda: Ketika Adam mengakui kesalahannya, dia berkata: ‘Wahai Tuhanku, jika aku memohonmu atas nama Muhammad, Engkau pasti akan mengampuniku’. Lalu Allah bertanya: ‘Wahai Adam, bagaimana kau tahu tentang Muhammad sedang Aku belum menciptakannya?’ Adam menjawab:’Tuhanku, sesungguhnya ketika Engkau menciptakanku, aku mengangkat kepalaku, dan aku melihat di kaki ‘Arsy tertulis “Laa ilaha illa Allah, Muhammadur Rasulullah”, dan aku tahu, bahwa Engkau tidak akan pernah menyambungkan nama-Mu kecuali dengan ciptaan yang sangat Engkau cintai’. Allah berfirman: ‘Kau benar wahai Adam, Muhammad adalah makhluk yang paling aku cintai, dan ketika kau memohon kepadaku atas namanya, maka Aku telah mengampunimu. Kalau bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakanmu”. Dalam riwayat Imam Thabrani ditambahkan:”….dia adalah Nabi terakhir dari keturunanmu”. nahhhh disini nabi Adam A.S bertawwasul pada nabi yang secara jasad nye belum tampak??? gimana nih??? kebanyakan kita kepengaruh wahabi, mengharamkan bincang-bincang ma ahli qubur. padahal wahabiyun dan jama'ah haji juga berdialog dengan qubur Rasul saaw, qubur Sayidina Abu Bakar r.a. dan qubur Sayyidina 'Umar r.a. Coba aja baca and cermatin doa ziyarah di tuntunan haji dan 'umrah. Curhat ke ahli qubur menurut ana gak masalah. memang ulama juga ikhtilaf soal boleh enggaknya. Terus, kalo emang pada ragu, tabayun aja ke Habib ybs. seperti juga sayyidatuna Fatimah az-Zahra sering curhat di pusara Nabi Ahmad S.A.W, abi-nya. Nabi S.A.W juga sering ngajak "ngobrol" penghuni qubur Baqi' di Madinah. pernah denger kisoh nabi mendengar orang yang sedang di adzab dalam qubur gak??? terus ente juga mau bilang itu kan nabi??? nah nabi sendiri bilang ulama adalah pewaris beliau... nah lo kalau yang di video itu ulama atau aulia gimana antum... tolong kita bersaudara, sebangsa, seagama... jangan memperuncing dengan hal yang kita belum Faham
Terimakasih..^____^'
1. Tentang Hadits yang kau jadikan dalil pembolehan tawassul kepada makhluk yang tel tiada/belum ada....
Sekarang, mari kita cek validitas hadits ini. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Hakim dalam kitabnya Al Mustadrak ‘ala Ash Shahihain, setelah meriwayatkannya, beliau mengatakan sebagai berikut:
“Sanadnya shahih, dan ini adalah hadits Abdurrahman bin Zaid bin Aslam yang pertama kali kusebutkan dalam kitab ini” (Al Mustadrak 2/672, hadits no 4228).
Imam Adz Dzahabi yang meringkas kitab Al Mustadrak ini mengomentari ucapan Imam Al Hakim tadi dengan mengatakan (بَلْ مَوْضُوعٌ!): “Bukan, justeru ini hadits palsu!”. Hadits ini diriwayatkan dari jalur: Abdullah bin Muslim Al Fihry, dari Isma’il bin Maslamah, dari Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya dari kakeknya dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Abdullah bin Muslim ini disebutkan oleh Adz Dzahabi dalam Mizanul I’tidal [9] berkenaan dengan hadits diatas, kemudian beliau menyifatinya dengan kata-kata (خَبَرٌ بَاطِلٌ): “Khabar (hadits) batil (palsu)”. Ungkapan beliau tadi disetujui oleh Ibnu Hajar, bahkan beliau menambahkan dalam kitabnya ‘Lisanul Mizan’ sebagai berikut:
“Tidak menutup kemungkinan bahwa orang ini (Abdullah bin Muslim Al Fihry), adalah orang sebelumnya, karena dia berada satu level dengannya” (Lisanul Mizan, 3/359 Biografi no 1451). Orang yang sebelumnya ialah Abdullah bin Muslim bin Rusyaid (biografi no 1450), perawi ini oleh Ibnu Hibban dinyatakan sebagai tersangka pemalsu hadits (muttaham biwadh’il hadits).
Sedangkan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam telah disepakati sebagai perawi yang dha’if, bahkan Al Hakim sendiri menyifatinya dalam kitab Al Madkhal ila Ma’rifatis Shahihi minas Saqiem (1/154 no 97):
“Abdurrahman bin Zaid bin Aslam: dia meriwayatkan dari ayahnya hadits-hadits palsu yang bila diperhatikan oleh ahli hadits, maka jelaslah bahwa pemalsuan tadi adalah perbuatannya”.
Jadi, jika kemudian Imam Al Hakim menshahihkan hadits Abdurrahman bin Zaid bin Aslam ini, berarti ucapannya telah kontradiksi satu sama lain. Apalagi Al Hakim terkenal sebagai ulama yang paling gampang menshahihkan hadits, hingga banyak dari hadits-hadits lemah bahkan palsu yang beliau anggap shahih. Bahkan tidak ada ulama lain yang lebih gampangan dalam menshahihkan hadits daripada beliau. Karenanya, penshahihan beliau terhadap hadits di atas mendapat kritikan oleh para ulama. Demikian pula ulama-ulama lain yang mengikutinya dalam hal ini.[10]
Karenanya, sekumpulan ulama sepakat menganggapnya sebagai hadits dha’if bahkan maudhu’ (palsu), seperti Imam Al Baihaqy, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Al Hafizh Adz Dzahabi, Al Hafizh Ibnu Hajar, dan Syaikh Al Albani.[11]
Lebih dari itu, bunyi hadits di atas juga aneh dan bertentangan dengan ayat Al Qur’an yang jelas-jelas mengatakan bahwa sebab diciptakannya jin dan manusia tidak lain ialah untuk beribadah kepada Allah, lantas bagaimana mungkin Allah mengatakan bahwa Adam –yang merupakan manusia pertama– diciptakan karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Padahal Rasulullah adalah anak cucunya yang belum lagi terwujud?
Orang yang mempercayai hadits palsu dan dusta di atas, kemudian meriwayatkannya dalam bukunya dan berdalil dengannya, berarti secara tidak langsung dia mendustakan firman Allah dalam QS Adz Dzariyat: 56 yang artinya: “Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Orang ini secara tidak langsung juga ikut berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab beliau bersabda:
“Barangsiapa menyampaikan hadits dariku, padahal menurutnya hadits tersebut dusta, maka ia termasuk salah seorang pendusta” (HR Muslim dalam muqaddimah Shahihnya).
Kesimpulannya, hadits di atas adalah hadits palsu tanpa diragukan lagi. Seandainya ada sementara kalangan yang ngotot menshahihkan sanadnya, maka sebagaimana pembaca lihat, bunyi hadits tersebut tidak mungkin bisa diterima, karena konsekuensinya kita harus menganggap bahwa Allah tidak menciptakan Adam supaya beribadah kepada-Nya, akan tetapi Dia menciptakannya karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Source: http://muslim.or.id/aqidah/ini-dalilnya-16-bentuk-tawassul-yang-keliru.html
2. Anda bicara bid'ah dan menggunakannya sebagai senjata untuk mendiskreditkan para penentang ahlul bid'ah tetapi dengan pemahaman yangsalah. Seperti anda sebagai orang awam/mayoritas berkata bahwa bumi itu rata, bukannya seperti bola dan dikelilingi matahari tanpa ilmu kepada ahli astronomi seperti Nicolas Copernicus dan Galileo Galilei.... Kesimpulannya: argumen anda MENGGELIKAN, Ridiculous.... Bid'ah yang anda sebutkan bukanlah bid'ah yang sesat, kenapa? Lalu apa artinya "Semua bid'ah adalah sesat?" Sekarang coba pikirkan, kalo bid'ah itu untuk semua hal yang baru dan bukannya dalam urusan agama... berarti KITA SEMUA SESAT DONG?!?! KARENA KITA KAN MAKHLUK BID'AH, TIDAK ADA DI JAMAN Rasulullah Shalalalahu Alaihiwassalam?!?!?! Bid'ah yang terlarang itu adalah dalam masalah agama (terutama dalam ibadah dan aqidah), bukannya dalam urusan adat, tradisi, pengetahuan, muamalat, dll. Lucunya orang yang membenci pemberantas ahlul bid'ah itu membid'ahkan mereka tapi bagi mereka bid'ah itu tidak ada, ssshhh double-standard.
Itukah yang kalian hizbi mau? wkwkkwkwkw ridiculous..
Conclusion: your argument (or rather excuse) is simply ridiculous.