Inilah Syaikh Ali Hasan al Halabi dan sang “Ustadz” Abu Husain at Thuwailib (AHAT).
Ali Hasan |
Mengenai tahdzir Syaikh Al Halabi, ini
permasalahan klasik, sudah lama diperbincangkan. Namun senjata “bekas” ini
diapakai kembali oleh sang “ustadz” Abu Husain at Thuwailibi (AHAT) untuk
mematahkan Dakwah Salaf yang mulia. Perlu kita ketahui AHAT ini sudah banyak
menyebarkan syubhat (keraguan) di dunia maya, setelah beberapa waktu lalu juga
dia membuat keraguan tentang Isbal (menjulurkan pakaian dibawah mata kaki). Selanjutnya
ia mempermasalahkan pengisi Dauroh di Istiqlal yaitu syaikh Ali Hasan Al Halabi.
Akan goncang hati yang belum memahami dakwah salaf yang sesungguhnya, namun
akan tetap teguh hati yang sudah memahami hakikat dakwah salaf. AHAT ini memang
cerdas untuk memanfaatkan sisi yang dianggap kelemahan dakwah salaf (menurut
dia), sehingga membuat banyak keraguan-keraguan yang sama sekali tidak menambah
keimanan dan ketaqwaan.
Kita akan coba bongkar satu persatu tentang
apa yang dikatakan AHAT ini :
Mengenai tahdzir Al-Lajnah Ad-Daimah kepada Syaikh Ali Hasan :
Pertama : Memang
benar Al-Lajnah Ad-Daimah telah mentahdzir Syaikh Ali Hasan Al-Halabi karena
kesalahannya dalam permasalahan iman, sehingga buku yang ditulis oleh Ali Hasan
ditahdzir. Akan tetapi apakah Al-Lajnah mentahdzir dari seluruh ceramah beliau,
dan menghukum beliau sebagai ahlul bid'ah??. Kalau kita perhatikan tahdziran
Al-Lajnah maka hanya berkaitan dengan buku yang ditulis oleh Ali Hasan, bukan
mentahdzir orangnya secara total. Al-Lajnah berkata :
لهذا فإن
اللجنة الدائمة ترى أن هذين الكتابين لا يجوز طبعهما ولا نشرهما ولا تداولهما؛ لما
فيهما من الباطل والتحريف، وننصح كاتبهما أن يتقي الله في نفسه وفي المسلمين، وبخاصة
شبابهم، وأن يجتهد في تحصيل العلم الشرعي على أيدي العلماء الموثوق بعلمهم وحسن معتقدهم،
وأن العلم أمانة لا يجوز نشره إلا على وفق الكتاب والسنة، وأن يقلع عن مثل هذه الآراء
والمسلك المزري في تحريف كلام أهل العلم، ومعلوم أن الرجوع إلى الحق فضيلة وشرف للمسلم
"Karenanya Al-Lajnah Ad-Daaimah memandang
bahwa kedua kitab ini (yaitu kitab At-Tahdziir min Fitnah At-Takfiir dan Soihat
Nadziir karya Ali Al-Halabi-pen) tidak boleh dicetak, tidak boleh disebarkan
dan dibaca karena ada kebatilan dan penyimpangan dalam kedua buku tersebut. Dan
kami menasehati penulis kedua kitab ini (yaitu Ali Al-Halabi-pen) untuk
bertakwa kepada Allah terhadap dirinya dan terhadap kaum muslimin, terutama
para pemuda kaum muslimin. Dan hendaknya penulis berijtihad dalam belajar ilmu
syar'i di tangan para ulama yang telah dipercaya ilmu mereka dan bagusnya
aqidah mereka. Dan bahwasanya ilmu itu adalah amanah, tidak boleh disebarkan
kecuali yang sesuai dengan Al-Kitab dan As-Sunnah. Dan hendaknya penulis (Ali
Al-Halabi) meninggalkan seperti pemikiran-pemikiran ini dan jalan yang tercela
dalam merubah perkataan ahlul ilmi. Dan tentunya sudah diketahui bahwasanya
kembali kepada kebenaran adalah keutamaan dan kemuliaan bagi seorang
muslim" (silahkan baca tahdziran Al-Lajnah Ad-Daaimah di http://www.alifta.net/fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=3&View=Page&PageNo=8&PageID=10901)
Mentahdzir kitab tidak melazimkan mentahdzir
penulisnya. Contohnya tahdziran Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbad terhadap sebuah
buku Syaikh Sulaiman Al-Asyqor, ternyata tidak melazimkan untuk mentahdzir
seluruh bukunya apalagi orangnya.
Syaikh Abdul Muhsin berkata :
وأوصي أن
يحذر الشباب من الاشتغال بتتبع عثرات طلاب العلم وتتبع مواقع الانترنت التي تعنى بجمع
عثراتهم والتحذير منهم بسببها , وقد أخطأ الشيخ محمد بن سليمان الأشقر خطأ فادحا في
النيل من الصحابي أبي بكرة رضي الله عنه ومروياته , واهتمامه بمسألة ولاية المرأة
, وفي كونها تشارك في تولية غيرها , ورددت عليه في رسالة بعنوان : ((الدفاع عن الصحابي
أبي بكرة ومروياته , والاستدلال لمنع ولاية النساء على الرجال )) , وأنا أحذر من زلته
الشنيعة , لا أحذر من كتاباته المفيدة , وفي رجال الصحيحين وغيرهما رواة وصفوا ببدعة
قبلت رواياتهم مع تنبيه أهل العلم على تلك البدع للحذر منها.
"Dan aku berwasiat untuk mengingatkan para
syabab (para pemuda) agar tidak sibuk mencari-cari kesalahan-kesalahan para
penuntut ilmu, dan agar tidak mengikuti website-website yang ada di internet
yang perhatiannya adalah mengumpulkan kesalahan-kesalahan mereka dan mentahdzir
mereka karena kesalahan-kesalahan tersebut.
Syaikh Muhammad bin Sulaimaan Al-Asyqor telah
jatuh dalam kesalahan dimana ia telah mencela seorang sahabat Abu Bakroh
radhiallahu 'anhu dan mencela riwayat-riwayat yang diriwayatkan oleh Abu
Bakroh, dan juga perhatian syaikh Al-Asyqor terhadap kepemimpinan wanita dan
keikutsertaan wanita dalam kepemimpinan (dalam pemerintahan-pen). Dan aku telah
membantahnya dalam sebuah risalah yang berjudul "Pembelaan terhadal Abu
Bakroh dan periwayatannya, dan dalil akan terlarangnya wanita yang memimpin
para lelaki". Dan aku telah
mentahdzir kesalahannya yang parah ini, akan tetapi aku tidak mentahdzir
buku-bukunya yang bermanfaat. Ada
rawi-rawi dalam kitab shahih Al-Bukhari dan shahih Muslim dan selain mereka
berdua yang rawi-rawi tersebut disifati dengan bid'ah akan tetapi
riwayat-riwayat mereka diterima disertai peringatan para ulama terhadap bid'ah
tersebut agar dihindari" (Muqoddimah kitab rifqon ahlas sunnah bi ahlis
sunnah) (silahkan baca kembali http://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/100-salah-kaprah-tentang-hajr-boikot-terhadap-ahlul-bidah-seri-5-contoh-nyata-khilaf-ijtahdiah-diantara-para-ulama-tentang-menghukumi-seseorang)
Kedua :
Tahdziran dari Al-Lajnah Ad-Daaimah terhadap Ali Hasan al-Halabi menimbulkan
polemik di sebagian ulama yang lain. Intinya sebagian mereka kurang setuju
dengan tahdziran tersebut.
Adapun kitab Shoihat Nadzir yang ditahdzir oleh
Al-Lajnah Ad-Daaimah ternyata di muqoddimah buku tersebut Ali Hasan Al-Halabi
berkata :
“Sejumlah masyaikh kami dan saudara kami telah
membaca/mentelaah kitabku ini sebelum penyebarannya. Yang pertama dari mereka
adalah (1) Ustadz kami Asy-Syaikh Muhammad Naashiruddiin Al-Albaaniy, dan
beliau mendoakanku – jazaahullaahu khairan – setelah membacanya : ‘semoga Allah
menambahkan taufiq kepadamu’, (2) Ustadz kami Asy-Syaikh Muhammad Syaqrah, (3)
Ustadz kami Asy-Syaikh Muhammad Ra’fat, (4) Al-Ustadz
Asy-Syaikh Rabii’ bin Haadiy, (5) Al-Ustadz Muhammad ‘Umar Bazmuul, (6) Al-Akh Asy-Syaikh Masyhuur Hasan, (7) Al-Akh Asy-Syaikh
Saliim Al-Hilaaliy, (8) Al-Akh Asy-Syaikh Muraad Syukriy, dan yang lainnya –
baarakallaahu fiihim”. (Silahkan lihat http://abul-jauzaa.blogspot.com/2012/03/mengapa-hanya-mentahdzir-syaikh-aliy.html)
Selanjutnya : Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad
hafizohulloh memuji dan memotivasi untuk belajar kepada Ali Hasan Al-Halabi.
Syaikh Abdul Muhsin berkata :
وأوصي أيضا أن يستفيد طلاب العلم في كل بلد من المشتغلين
بالعلم من أهل السنة في ذلك البلد , مثل تلاميذ الشيخ الألباني رحمه الله في الأردن
, الذين أسسوا بعده مركزا باسمه , ومثل الشيخ محمد المغراوي في المغرب , والشيخ
محمد علي فركوس والشيخ العيد شريفي في الجزائر , وغيرهم من أهل السنة , ومن النصح لأهل
السنة أن من أخطأ منهم ينبه على خطئه ولا يتابع عليه , ولا يتبرأ منه بسبب ذلك , ويستفاد
منه , لا سيما إذا لم يوجد من هو أولى منه في العلم والفضل
"Aku juga berwasiat kepada para penuntut ilmu
di setiap negeri agar mengambil faedah (menuntut ilmu-pen) dari kalangan ahlus
sunnah yang sibuk dengan ilmu di negeri tersebut. Seperti murid-murid Syaikh
Al-Albaani rahimahullah di Yordania (diantaranya syaikh Ali Hasan-pen) yang dimana mereka telah mendirikan sebuah markaz setelah
wafatnya syaikh Al-Albani dengan nama Syaikh Al-Albani, dan juga seperti syaikh Muhammad Al-Maghrowi di Magrib, syaikh Muhammad Ali
Farkuus, Syaikh Al-'Iid
Syariify di Al-Jazaair, dan syaikh-syaikh lainnya dari
kalangan Ahlus Sunnah.
Dan diantara nasehat kepada Ahlus Sunnah bahwasanya barang siapa yang salah diantara mereka maka diingatkan kesalahannya namun tidak dimutaaba'ah (diikuti dan dicari-cari terus kesalahannya-pen), dan tidaklah dilakukan baroo' kepadanya karena hal tersebut, dan diambil faedah (ilmu-pen) darinya, terlebih lagi jika tidak ada yang lebih berilmu dan lebih utama darinya"(silahkan baca kembali http://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/100-salah-kaprah-tentang-hajr-boikot-terhadap-ahlul-bidah-seri-5-contoh-nyata-khilaf-ijtahdiah-diantara-para-ulama-tentang-menghukumi-seseorang)
Dan diantara nasehat kepada Ahlus Sunnah bahwasanya barang siapa yang salah diantara mereka maka diingatkan kesalahannya namun tidak dimutaaba'ah (diikuti dan dicari-cari terus kesalahannya-pen), dan tidaklah dilakukan baroo' kepadanya karena hal tersebut, dan diambil faedah (ilmu-pen) darinya, terlebih lagi jika tidak ada yang lebih berilmu dan lebih utama darinya"(silahkan baca kembali http://firanda.com/index.php/artikel/manhaj/100-salah-kaprah-tentang-hajr-boikot-terhadap-ahlul-bidah-seri-5-contoh-nyata-khilaf-ijtahdiah-diantara-para-ulama-tentang-menghukumi-seseorang)
Demikian
Pada
hakikatnya AHAT bukanlah ingin menjelaskan tentang “kesalahan” Syaikh Al Halabi
kepada kaum muslimin, agar kaum muslimin terselamat keimanannya, sama sekali
tidak. Tapi mengedepankan Parade di jalanan dari pada Dauroh di Masjid dan
apakah pengisi-pengisi di acara parade lebih baik dari syaikh Ali Hasan
al Halabi –hafidzahullah- yang telah dijatuhkan oleh AHAT ini?, silahkan
anda pikirkan sendiri!!!
Lalu
siapakah sang “Ustadz” AHAT yang telah
banyak menyebarkan syubhat ini, mari kita mengenal beliau dari kacamata
beberapa ustadz yang ditimbang dengan timbangan keilmuan.
dari ust Abu Salma
Muhammad Rachdi akhirnya keluar ijin untuk menyebarkan ini.
Tahdzir Untuk AHAT
dari Asatidzah MENYOROT SOSOK AHAT
1. Ust Arief Budiman :
الرجل مفتون وصاحب الفتن نسأل الله السلامة والعافية "orang yg terfitnah dan
penyebar fitnah. Kami mohon kpd Allâh keselamatan dan kesehatan."
2. Ust Ali Saman :
Perlu difahamkan kepada orang tentang hakekat orang ini yaitu Ahat
3. Ust Abu Umar Basyir
: Bismillah. Dia beberapa kali memasukkan ana ke beberapa situs yg enggak jelas
sambil memberi banyak pujian. Saat ana keluar, dimasukkan lagi ke group lain yg
ternyata kembaran group sebelum: intinya menyerang syiah dg bahasa kotor dan
menjijikkan sambil pelan pelan melecehkan dakwah salafiyyah dg cara
terselubung.
4. Ust Abu Ghazi
as-Sundawi : Awalnya mungkin untuk dalam rangka mengcounter syi'ah tapi rupanya
dia sendiri khawarij akhirnya syi'ah dan khawarij sama-sama seperti buah
simalakama.
5. Ust Musyaffa ad-Darini : Kalau lihat
kata-katanya yg sangat kasar, ana curiga dia syi'i yg disusupkan utk
membenturkan salafi dan syiah, dan biar syiah punya alasan utk menghakimi
salafi, Wallohua'lam. Orang ini memang harus diwaspadai.
6. Ust Fadhlan Fahamsyah
: Sangat bahaya dia,.dikalangan aswaja dia dikenal ulama muda wahabi yg keras,sehingga
dikhawatirkan membentuk opini bahwa semua salafy seperti dia.
7. Ust Jefry Marzuki
Di madinah ada facebook suara madinah itu yg punya fauzi anak sintang, masya
Allah anaknya mumtaz dan rajin menulis (لا أزكي على الله أحدا( dia kemaren
sedikit memberikan masukan, trus dicaci aki oleh org yang sama itu! dikirimin
screen shoot nya ke ane, wallah perkataan yg tidak layak untuk ane tampilkan
disini .”
8. Ust Zainal Abidin :
Kesimpulan AHAT bukan hanya bisa menjadi BU MERANG dakwah bahkan bisa menjadi
PAK MERANG dakwah.
9. Ust Agus Hasan
Bashori : Saya selalu memberi nasehat supaya bijak, lembut, sabar Tapi agak
susah merubah wataknya
10. Ust Zaki Rachmawan
Kayaknya ustadz ustadz senior harus memperingatkan bahaya fulan itu
11. Ust Abu Islama Iya
ya...kata2nya sangat2 tdk pantas, berjubah gitu...ama santri kita aj jauuh
banget...bahasanya kotor...
12. Ust Datyadikara
Abu Syakir : Naudzubillaah...ya rabbii..buruk sekali ucapannya...
13. Abu Salma
Muhammad: Rojul ini RUWAIBIDHOH Muta'âli = sok merasa tinggi Muta'âlim = sok
tahu/sok berilmu Mutakâbir = merasa besar diri /sombong Hubbuzh zhuhur = cinta
popularitas Dan AHAT ini adalah mujâhir (org yg menjahrkan/menampakkan
kejelekannya) sehingga halal dighibah.
14. Prof DR Andy
Bangkit: jangan korbankan nama baik dakwah ini hanya karena satu orang bejat seperti
itu, dengan membuat dia jadi ketua ketuaan itulah dia jadi besar kepala,
sekarang sudah menempatkan diri jadi ustadz beneran dia, mengisi seminar tentang
perbankan syariah kemarin, siapa yang akan bertanggungjawab tentng isinya?
siapa yang akan bertanggungjawab dia tidak berbicara yang salah diforum itu.
siapa yang tanggungjawab kapasitas ilmunya?
15. Ust Fachry Abu
Umaina : Tinggalkan! Tahdzir! Dari ucapannya di media sosial tidak
menggambarkan akhlak penuntut ilmu, apalagi da'i. Belum lagi dilihat kadar
kafa'ah ilmiyyahnya
16. ust Fuad Hamzah
Baraba Dia itu seperti Ya'juj wa Ma'juj, tidaklah masuk ke suatu tempat,
kecuali akan membuat kerusakan di tempat itu. نسأل الله السلامة والعافية
17. Ust. Hanif Muslim
Dahulu sekitar tahun 2010 AHAT pernah nyantri di Mahad Syaikh Jamilurrahman
Jogja namun dikeluarkan karena masalah akhlaq dan muamalah. dan masih lagi
banyak jarh atas perilaku, akhlak dan adab serta tingkah AHAT yang merusak di
masyarakat.
Demikian, semoga bermanfaat
dan memotivasi kita untuk datang ke Masjid daripada turun ke Jalan. Banyak
hadits yang memberikan keutamaan mendatangi majlis ilmu di masjid dan haditsnya
sangat jelas, tapi untuk turun kejalan?, silahkan dicarikan haditsnya, bila ada
tolong sampaikan kepada kami, mungkin kami luput dari hadits tersebut,
Alhamdulillah, Semoga
shalawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad.
Risa
1 komentar untuk "Inilah Syaikh Ali Hasan al Halabi dan sang “Ustadz” Abu Husain at Thuwailib (AHAT)."
Nama Aslinya: Soni Eranata
Nama Samaran : Abu Husein Ath Thuwailibi / Maaher Ath Thuwailibi / Fahira
Seorang ustadz Yazid Jawas, Badrussalaam, Syafiq Riza Basalamah, Firanda Andirja, Subhan Bawazier, Khalid Basalamah, Dan beberapa asatidz lainnya, Sudah jelas perjuangan dan pengorbanan mereka di dunia dakwah. Sudah jelas pula keilmuan mereka seperti apa tingginya
Tetiba beliau-beliau diatas dibantah oleh Maaher Ath Thuwailibi yakni seorang homo, Bermulut kasar, Menderita gangguan mental, Cinta popularitas, Pembohong besar, Kurang ajar luarbiasa, Pelaku kekerasan dalam rumah tangga, Dan penipu uang ummat
Dia menjuluki kumpulan asatidz diatas sebagai kelompok Talafi yang artinya kelompok perusak, Lawan kata dari Salafi, Yang artinya pengikut Salafush Shalih
Lalu si homo ini diangkat sebagai ketua atau tokoh besar atau apa lah pada sebuah OTB (Organisasi Tanpa Bentuk) bernama Aliansi Nasional Anti Talafi (ANAT) yang dalam bahaaa Arab artinya kemaluan / zina
Para asatidz diatas sebagiannya pernah terpeleset kata ketika mengomentari kelompok Islam lainnya, Entah disengaja atau tidak, Agak pedas memang
Dan selalu si homo ini maju ke depan membela kelompok-kelompok itu yang menurutnya didzalimi oleh Talafi
Bukan hanya membela, Si homo ini kemudian selalu merendahkan semua asatidz itu dengan berbagai makian. Mulai dari "Tabiat Babi", Sampai antek Yahudi
Saya maklum dan legowo dengan fenomena keributan ummat, Perpecahan yang terjadi, Berbalas pantun yang terus menerus, Dsb. Buat saya itu kewajaran, Ngapain gelisah ?
Cuma yang saya herankan adalah mereka, Entah siapa, Yang mengangkat si homo sebagai tokoh panutan, Menganggapnya ilmiah, Berani dan lantang
Kok bisa ada orang yang mengangkat pelaku homo sebagai panutan ?! Menjadikan orang kasar untuk dipuja-puji ? Dan menyebut orang idiot sebagai ahli ilmu nan ilmiah ?
Seberapa parah kerusakan dakwah ini terlihat dari adanya mereka. Dan rupanya memang udah parah. Terbukti dari mereka-mereka itu yang mungkin bergelar doktor, Insinyur, Direktur, Manajer, Dll, Yang hanya karena kebencian pada suatu kaum, Dengan sukarela menyebut seorang homo sebagai ustadz bahkan mengelu-elukannya
Apa gerakan-gerakan Islam ini sudah kehabisan tokoh berkualitas ? Serendah itukah kesesatan pikir kita ? Atau memang sedemikian frustasinya karena ga sanggup membendung gerakan para asatidz diatas ?
Fenomena ini kemarin terjadi pada kecebong jasmev. Ketika mereka mengangkat Afi Nihaya Faradisa, Bocah SMA tukang plagiat ga punya malu sebagai tokoh gerakan melawan kaum muslimin
Lha subhaanAllah... Kok malah sekarang kejadian dalam tubuh gerakan Islam ?! Seorang homo jahil bahlul tukang plagiat pendusta dan penipu diangkat jadi ustadz ? Diundang ceramah kesana-sini ? Dianggap ilmiah bahkan dipertentangkan kalam-kalamnya dengan kalam para asatidz diatas tadi ?
Dia yang harusnya dilempar dari atas gedung, Malah dinaikkan keatas singgasana kehormatan, Diberi kesempatan menceramahi orang-orang berilmu dan para tokoh masyarakat (yang mungkin waktu diceramahi itu sedang hilang ilmunya), Bahkan kata-katanya dianggap kebenaran mutlak !
Ummat ini sudah rusak. Dulu saya kira kejadian eyang subur, Lia Eden, Dsb cuma akan terjadi pada orang awam agama
Tapi hari ini kita lihat, Seorang homo dijadikan penghulu agama