Keluarga, Kampus Idaman
Oleh : Ogan Prasetya, Kabupaten Bungo
Kali ini kita membahas tentang Kampus yang merupakan
rumah kedua bagi mahasiswa. Sebagaimana kita ketahui, rumah merupakan tempat
kita mendapatkan ketenangan dari tekanan, baik itu tekanan dari luar maupun
tekanan dari dalam.
Adapun komponen yang dapat disebut dengan rumah yaitu
adanya orang tua, kakak, adik, dan hal-hal yang dapat menunjang kenyamanan.
Sudah seharusnya atau kewajiban dari setiap komponen
saling bekerja sama dalam mewujudkan keamanan atau kenyamanan hidup dalam suatu
Rumah, yang sering kita sebut sebagai rumah Idaman.
Begitu pula dengan kampus, yang mana merupakan rumah
ke dua bagi mahasiswanya.
Sama halnya seperti rumah, kampus pun mempunyai komponen
dalam mewujudkan kampus idaman adanya dosen-dosen dan para staf selaku orang
tua mahasiswa di rumah keduanya. Tentunya hal ini tidak terlepas dalam
kewajiban berkomunikasi yang baik agar tercapainya tujuan dari kampus itu
sendiri.
Tujuan ini akan tercapai apabila adanya kenyamanan di
dalam suatu rumah, baik itu kenyamanan yang di berikan orang tua ke anaknya,
maupun rasa hormat anak yang selalu di berikan kepada orang tuanya dengan
menimbang batasan-batasan dari rumah itu sendiri.
Namun ketika ada suatu masalah yang terjadi antara
komponen keluarga, hendaklah komponen tersebut mencari jalan tengan dalam
perselisihan yang ada. dengan mengedepankan rasa cinta kasih hingga tidak ada
perpecahbelahan.
Tentunya selaku orang tua wajib mengajarkan anaknya
menjadi manusia yang tangguh dalam menghadapi kehidupan. dan orang tua pun
menjadi hal yang mutlak agar dapat memberi contoh atau pedoman bagi anaknya.
Terlepas dari itu banyak sekali permasalah yang sering
terjadi di lingkungan keluarga, namun hendaknya tidak menjadi baperan dengan
masalah tersebut. baik anak yang baperan, maupun orang tua yang baperan hal ini
tidak harus terjadi dan ini akan menghambat terwujudnya rumah idaman baik dalam
lingkungan keluarga maupun kampus sebagai rumah kedua mahasiswa.
Tentunya orang tua hendak menjadikan anaknya yang
menjadi insan yang lebih baik lagi untuk masa depan, seperti halnya orang tua
menginginkan anaknya lebih kritis dalam membuat perhitungan dan memiliki aturan
atau etika. Dan ini harus selalu di pupuk oleh orang tua, walaupun yang di kritisi
orang tuanya sendiri, karena itu mewujudkan suatu keberhasilan mendidik anak.
Lain halnya ketika orang tua di kritik mulai merasa
baper, maka dengan tegas saya katakan "Tujuan Keluarga atau Kampus Idaman
tidak akan Terwujudkan" .
Bagi seorang anak pun tentunya memiliki aturan dalam
mengkritisi suatu kejadian, dan disitulah peran orang tua dalam membimbung
anak, bukan menjauhi sebab yang di kritik orang tua itu sendiri.
Bukan mengajarkan maupun meluruskan, namun teman saya
pernah mengatakan "Orang Tua bukan Tuhan yang Maha Benar". Anak salah
wajar, disitu lah peran orang tua dalam mengajar.
Ketika kritikan di balas dengan hempasan, maka rasa
hormat hanya dapat di ambil dari rasa ketakutan bukan lagi kasih sayang.
Hal ini sangat memprihatinkan hendaknya orang tua
menjadikan tempat mengadu dan tempat menimbulkan rasa nyaman dalam hidup
berkeluarga yang menimbulkan cinta dalam rasa hormat, bukan nya ketakutan.
Jika hal ini sudah terjadi apabila rasa hormat di
dapatkan dengan cara menakuti? maka sekali lagi saya katakan "Tujuan
keluarga atau kampus idaman tidak akam terwujud"
Stop Baperan, Kritisnya seseorang anak merupakan keberhasilan
orang tua dalam mendidik demi kehidupan dalam mencapai rumah idaman.
IMMawan OP
Posting Komentar untuk "Keluarga, Kampus Idaman"
Posting Komentar